Belajar Piano – Hingga ketika ini, rasanya piano menjadi salah satu alat musik yang paling digemari di dunia. Tak heran, jika banyak orang yang mau berguru piano.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, piano juga dapat mengeluarkan aneka macam macam bunyi alat musik lainnya, mirip gitar, biola, seruling, bahkan hingga alat musik perkusi mampu dihasilkan dari alat musik ini.
Jika kamu salah satu orang yang tertarik untuk berguru piano, kamu berada di daerah yang tepat. Yuk, pribadi saja kita bahas wacana alat musik yang satu ini.
Daftar Isi
Sejarah Piano
Sebelum kita berguru piano, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai sejarah dari piano itu sendiri.
1. Penamaan dan Penemu Piano
Nama piano ini ternyata diambil dari bahasa Italia, adalah Pianoforte. Sebelumnya, alat musik ini dijuluki dengan nama gravecembalo col piano e forte yang berarti harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras.
Untuk penemunya sendiri, para hebat sejarah masih memperdebatkan siapa penemu dari alat musik ini. Namun, banyak orang menganggap bahwa penemu dari piano ini ialah Bartolomeo Cristofori, alasannya adalah beliaulah yang membuat alat musik ini untuk pertama kalinya.
Bartolomeo Cristofori memulia pembuatan awal piano pada tahun 1720-an. Dahulu, suara piano tidak sekeras suara piano dikala ini. Hal ini diakibatkan dari tegangan tuts dikala itu tidak sekuat tegangan tuts yang sekarang.
Jika kalian penasaran dengan piano generasi pertama tersebut, sekarang piano tersebut tersimpan di Metropolitan Museum Art di New York.
2. Perjalanan Piano dari Awal hingga Sekarang
Pada awalnya, desain piano ini seperti dengan alat musik harpsichord, dengan dawai yang menjulang. Lalu, mulailah dimodifikasi oleh John Isaac Hawkins yang menciptakan piano menjadi lebih rendah letaknya menjadi sejajar dengan lantai.
Lalu, muncullah tuntutan biar alat musik menjadi lebih ringan dan tidak mahal, para pengrajin piano di Jerman pun membuat bentuk piano menjadi persegi. Hingga tahun 1860, piano dengan desain persegi mendominasi penggunaan piano di rumah.
Pada mulanya, piano mempunyai rangka dari kayu. Akibat desain tersebut, saat dibangun gedung-gedung konser yang besar suara dari piano tersebut kurang memadai. Lalu, mulailah dibuat piano dengan kerangka yang terbuat dari besi.
Pada sekitar tahun 1800, Joseph Smith dari Inggris jadinya membuat piano dengan rangka besi secara utuh. Piano ini bisa menahan tegangan senar dengan besar lengan berkuasa, sehingga bunyi yang dihasilkan pun menjadi lebih keras.
Kemudian, pada sekitar tahun 1820 banyak pengrajin mulai melirik memakai cuilan besi pada komponen lain di piano. Pada tahun 1822, Erard bersaudara alhasil mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan fenomenal mengenai cara kerja piano.
Dalam perkembangannya, piano ini sebelumnya mempunyai 62 tuts dan 5 oktaf. Selain itu, piano ini dilengkapi dengan pedal yang digerakkan dengan lutut. Namun, muncullah pedal kaki di Inggris yang balasannya menjadi populer sampai kini.
Perubahan yang signifikan mengenai piano ini kembali terjadi pada sekitar tahun 1930-an. Tahun itu, jadinya hadir piano elektronika atau piano listrik. Nada yang terdengar berasal dari sebuah amplifier dan loudspeaker.
Jenis Piano
Pada dasarnya, piano terbagi menjadi dua kategori. Kedua kategori tersebut yaitu piano akustik dan piano elektronik.
Perbedaan kedua kategori tersebut ialah pada sumber suara dari kedua kategori piano ini. Piano akustik menggunakan senar yang dipukul hammer untuk menghasilkan bunyi.
Sedangkan piano elektro, menggunakan papan elektronika untuk menghasilkan suara. Sumber bunyi dari piano jenis ini adalah dari amplifier dan loudspeaker.
1. Piano Akustik
Piano jenis ini terbagi menjadi dua. Perbedaan dari kedua jenis piano ini ialah dalam hal posisi senar dan hammer yang berbeda. Piano jenis akustik ada dua, adalah Piano Grand dan Piano Upright.
a. Grand Piano
Grand Pianoini merupakan piano yang sering kita temui dalam konser-konser musik, dimana ukurannya yang besar menjadi ciri khasnya.
Pada grand piano, senar diposisikan secara horizontal, memanjang dengan tuts-nya. Bunyi yang dihasilkan pada piano grand ini didapat dari pukulan hammer dari atas kebawah dengan mengandalkan gaya tarik bumi.
Ada banyak variasi ukuran untuk piano jenis ini. Namun, umumnya terdapat tiga variasi ukuran yang biasa dipakai, yakni:
- concert grand piano, yang memiliki ukuran berkisar 2,2 hingga 3 meter.
- parlor grand piano, yang mempunyai ukuran berkisar 1,7 hingga 2,2 meter.
- baby grand piano, yang mempunyai ukuran berkisar antara 1,5 meter.
Semakin besar ukuran dari grand piano ini, semakin keras pula bunyi yang mampu dihasilkan. Biasanya, concert grand menjadi pilihan utama dalam kegiatan konser ataupun rekaman.
Adapun untuk dua ukuran lainnya, biasanya menjadi opsi untuk penggunaan rumahan atau memang alasannya ruang yang tidak memadai.
b. Upright
Piano Upright ini juga biasa disebut dengan piano vertikal. Piano ini dipandang menjadi piano yang lebih simpel jikalau dibandingkan dengan piano grand.
Pada piano upright, senar diposisikan secara vertikal. Adapun hammer, diposisikan secara horizontal.
Berbeda dengan piano grand, hammer pada piano ini kembali ke semula dengan memakai pegas. Sehingga, salah satu perawatan bagi piano tipe ini yaitu dengan mengganti pegas.
Karena ukurannya yang cenderung lebih kecil, piano tipe ini lebih populer dalam penggunaan sehari-hari, mirip di rumah, sekolah, gereja, ataupun pada fasilitas publik.
2. Piano Elektronik atau Digital
Piano jenis ini merupakan piano yang lebih modern. Suara piano dihasilkan dari osilator dan filter untuk mensimulasikan bunyi piano akustik. Kebutuhan utama dalam penggunaan piano tipe ini ialah listrik dan pengeras bunyi.
Piano ini mulai terkenal pada tahun 1960-1970. Pada zaman tersebut, piano elektronika dimainkan dalam musik yang bergenre pop, rock, dan jazz.
Seiring berjalannya waktu, piano elektronik pun mengalami perkembangan. Beberapa fitur piano digital yang sangat berbeda dengan periode lalu yakni MIDI Interface, penggunaan headphone dan adanya variasi pilihan bunyi.
Bagian – Bagian Piano
Sebelum mengarah ke bermain piano, kita pahami dahulu bagian-bagian yang ada pada piano. Hal ini agar kau paham bila terdapat istilah-istilah yang berafiliasi dengan piano.
Berikut bab-bagian dari piano:
1. Tuts Piano
Dalam piano, tuts terbagi menjadi dua sisi. Tuts yang pertama berwarna putih, dan tuts yang kedua berwarna hitam.
Pada awalnya, piano hanya mempunyai tuts berwarna putih saja. Namun, karena kurang simpel dan membingungkan, kesudahannya ditambahkanlah warna hitam dalam sebagian tuts.
2. Hammer Piano atau Martil Piano
Hammer ini berfungsi untuk memukul dawai pada piano, saat kau menekan tuts piano pada salah satu nada.
3. Senar Piano atau Dawai Piano
Senar inilah yang menjadi sumber suara dari sebuah piano. Suara yang dihasilkan tersebut yaitu akibat dari senar yang dipukul oleh hammer.
4. Body Piano atau Badan Piano
Tak hanya jadi pajangan, tubuh dari piano juga sangat penting bagi keutuhan piano.
Ketika suara yang dihasilkan akibat senar dan hammer dihasilkan, suara tersebut akan diteruskan pada ruangan kecil yang menghasilkan resonansi suara.
Resonansi suara tersebutlah, yang nantinya memastikan nada yang dihasilkan.
5. Pedal Piano
Pedal piano umumnya terdapat 2 sampai 3 pedal. Pedal tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ketiga pedal tersebut adalah:
a. Pedal Sustain atau Damper Pedal
Pedal ini biasanya berada di posisi kanan. Jika pedal ditekan, nada yang kita tekan akan bertahan lebih usang dan lebih panjang.
b. Pedal Caleste
Pedal ini biasanya berada di posisi tengah. Jika pedal ditekan, maka suara yang dihasilkan akan diredam. Fungsi utama dari pedal ini yaitu untuk melembutkan suara yang dihasilkan.
c. Pedal Una Corda
Terakhir, adalah pedal dengan nama Una Corda, biasanya berada di sisi paling kiri. Fungsi utama dari pedal ini yaitu untuk memainkan dinamika dan mengubah warna bunyi yang dihasilkan.
Belajar Piano untuk Pemula
Sekarang, kita mulai ke materi utama kita adalah berguru piano.
Untuk mampu memainkan piano dengan baik, salah satu hal yang penting untuk kau perhatikan adalah dengan mengenal nada dasar yang ada dalam piano.
Setelah mengetahui nada dasar, nada tersebut akan dikembangkan menjadi akord.
Setelah kalian mengetahui nada dasar dan kunci-kunci dasar, baru mulailah kalian mengetahui teknik dasar yang mesti kalian punya jika ingin ahli dalam bermain piano.
Berikut tahapan yang perlu kamu pahami dalam belajar piano.
1. Nada Dasar atau Not
Jika kau menyukai musik, tentu tak gila dengan nada dasar ini. Biasanya, nada dasar ini disimbolkan menjadi angka. Namun, pada kesempatan kali ini, nada tersebut akan penulis tambah dengan simbol karakter, sebagai berikut.
Untuk selanjutnya, penulis akan melanjutkan nada dasar dengan menggunakan simbol karakter.
Nada Dasar | Simbol Angka | Simbol Huruf |
Do | 1 | C |
Re | 2 | D |
Mi | 3 | E |
Fa | 4 | F |
Sol | 5 | G |
La | 6 | A |
Si | 7 | B |
Do’ | 1′ | C’ |
Jika masih resah wacana lokasi tepatnya, berikut gambar untuk memudahkan kalian dalam memahami nada dasar yang ada pada piano.
2. Akord atau Chord atau Kunci
Setelah kita mengenal tentang nada dasar atau not, tahap kedua jikalau kau tertarik untuk mencar ilmu bermain piano ialah memahami perihal akord.
Akord atau chord yakni kumpulan dari tiga not yang kalau dimainkan secara bersamaan akan menghasilkan nada yang terdengar serasi. Biasanya, akord digunakan untuk mengiringi suatu lagu.
Untuk pemula, ada beberapa kunci dasar yang biasa dipakai dalam bermain piano. Jika kalian telah menghapal posisi masing-masing nada dasar, kalian akan mudah untuk mengikuti masing-masing kunci dasar ini.
a. Kunci C
Untuk kunci yang satu ini, mirip pada gambar diatas, kalian hanya perlu untuk menekan tuts C – E – G secara bersamaan.
b. Kunci D
Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts D – F# – A secara bersamaan. Jika kalian bingung mengenai lokasi F#, itu terletak diantara not F dan G.
c Kunci Dm
Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts D – F – A secara bersamaan.
d. Kunci E
Untuk kunci yang satu ini, mirip pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts E – G# – B secara bersamaan. Jika kalian resah mengenai lokasi G#, itu terletak diantara not G dan A.
e. Kunci Em
Untuk kunci yang satu ini, mirip pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts E – G – B secara bersamaan.
f. Kunci F
Untuk kunci yang satu ini, mirip pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts F – A – C secara bersamaan.
g. Kunci G
Untuk kunci yang satu ini, seperti pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts G – B – D secara bersamaan.
h. Kunci A
Untuk kunci yang satu ini, mirip pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts A – C# – E secara bersamaan. Jika kalian bingung mengenai lokasi C#, itu terletak diantara not C dan D.
i. Kunci Am
Untuk kunci yang satu ini, mirip pada gambar diatas, kalian hanya perlu menekan tuts A – C – E secara bersamaan.
3. Peletakan Jari atau Fingering
Setelah mengetahui mengenai nada dasar dan kunci dasar, kini kita lanjutkan pada teknik fingering, apa itu fingering?
Sederhananya, fingering ini berfungsi untuk melenturkan jari-jari kalian. Sama halnya seperti gitar, bermain piano pun membutuhkan jari yang elastis. Nah, disinilah teknik fingering ini bekerja.
Selain itu, teknik ini juga membantu kau untuk mengetahui jari mana yang diharapkan saat menekan suatu tuts.
Biasanya, peletakan jari pada tuts saat menekan sebuah akord yang merupakan kumpulan dari 3 not ialah sebagai berikut.
- not pertama, menggunakan jari kelingking
- not kedua, menggunakan jari telunjuk
- not ketiga, menggunakan ibu jari alias jempol
Hal diatas berlaku saat menggunakan tangan bagian kiri. Hal ini alasannya biasanya, saat bermain piano kita menggunakan kord pada bagian kiri piano tersebut (tangan kiri).
Sedangkan bab kanan, biasa dipakai untuk melodi dari sebuah iringan lagu.
Jika kalian telah memahami ketiga hal diatas, itu tandanya kalian sudah memulai perjalanan kalian sebagai seorang yang mahir bermain piano.
Jika merasa masih belum hafal secara lengkap dan andal, praktikkan secara berulang ketiga hal diatas, sampai kalian hafal secara naluri.
Hal ini alasannya kemahiran dalam bermain piano tergantung seberapa seringnya kamu mempraktikkan apa yang kau pelajari.
Tips Agar Cepat Mahir Bermain Piano
Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan dan perhatikan biar lebih cepat ahli bermain piano. Berikut beberapa tips untuk kalian yang tengah berguru bermain piano.
1. Belajar Memainkan Melodi Terlebih Dahulu
Sebelum memulai dengan berguru akord, gunakan asisten kalian terlebih dahulu untuk memainkan melodi dengan menggunakan not yang sudah dijelaskan diatas.
Jika merasa sudah ahli, coba lakukan dengan menggabungkan antara kord tangan kiri dan melodi pada ajun.
2. Cari Referensi pada Buku atau Internet
Cari acuan baik buku ataupun internet untuk belajar lebih dalam mengenai bermain piano.
Jika kau telah menguasai kunci-kunci dasar, kau mampu melanjutkan sendiri dengan menggunakan kunci-kunci yang tingkatannya lebih tinggi.
3. Sering Memainkan Tangga Nada
Dengan memainkan tangga nada secara terus-menerus, nantinya kalian akan terbiasa dengan nada-nada pada masing-masing tuts piano. Hal ini akan memudahkan kalian dalam bermain piano nantinya.
4. Pelajari Lagu yang Praktis
Setelah kau merasa memahami perihal not dan akord, kamu dapat memulai dengan mencoba memainkan sebuah lagu.
Carilah beberapa lagu baik pada buku ataupun di internet, yang sekiranya mudah untuk dimainkan. Dengan berlatih sebuah lagu, kau juga secara tidak eksklusif melatih dalam peletakan jari dengan tepat dan cepat.
5. Latihan secara Rutin
Inilah hal yang paling perlu untuk kalian perhatikan. Belajar piano ataupun mencar ilmu alat musik manapun sangat membutuhkan banyak sekali latihan.
Memang, hal ini yaitu hal yang sulit. Namun, paksakan untuk tetap berlatih secara rutin. Jangan hingga kalian ingin bisa bermain, tapi malas untuk berlatih.
Kalian mampu menjadwalkan latihan kalian sebanyak 3-4 kali seminggu selama setengah jam tiap latihan. Targetkan apa yang ingin kalian pelajari dan bisa untuk dilakukan setiap minggunya.
Jika masih belum mampu, jangan dahulu untuk melaju ke tahap selanjutnya.
Ingat! Latihan membuat permainan kau menjadi tepat.
Cari Pianis Idola
Biasanya, saat kita menyukai salah satu sosok yang mahir, kita cenderung lebih gampang dalam mempelajari sesuatu. Karena itulah, coba terapkan hal tersebut ketika kamu mencar ilmu piano.
Cari pianis yang kau rasa andal dan luar biasa dalam permainan pianonya. Jadikan beliau patokan dan sasaran kau untuk belajar piano. Idola ini bisa jadi salah satu solusi agar motivasi kamu dalam berguru tetap stabil.
Itulah beberapa bahasan yang dapat penulis berikan terkati belajar piano. Sebelum kalian mulai berguru, penting untuk mengetahui apa yang sebetulnya kalian pelajari.
Dalam mempelajari piano, atau hal apapun yang kalian suka, tak bisa dipungkiri bahwa latihan yakni salah satu cara jitu untuk cepat andal dalam hal tersebut. Jangan mengalah di tengah jalan hanya sebab kamu merasa itu sulit.
Sekian yang bisa penulis sampaikan, biar bermanfaat.
Untuk mengetahui hal-hal menarik lainnya secara lengkap, kalian bisa langsung kunjungi disini.